ingin bisa nulis lagi

Saya selalu ingat masa kejayaan aktivitas blogging saya di waktu dulu, puncaknya saat kelas 10 SMA tahun 2008. Setiap saya merasakan sesuatu, saya menulis. Setiap saya memikirkan sesuatu, saya menulis. Kebetulan waktu teman-teman blogger memang ramah sekali.

Begitu bebasnya tangan saya saat itu, sampai suatu ketika terjadi insiden besar dalam hidup saya. Insiden itu meninggalkan efek trauma yang sangat mendalam bagi saya, bersyukur saya tidak di keluarkan dari sekolah, saya takut untuk menulis lagi, saya takut untuk berekspresi, saya takut untuk menuangkan ide yang ada kepala saya. Sangat takut.

Waktu insiden itu terjadi saya langganan bolak balik ruang wakil kepala sekolah, beberapa minggu. Saya selalu pulang diatas jam 5 sore, karena sebelum pulang saya harus disidang dulu. Sunggu begitu takut saya saat itu, saya hanya menangis menangis menangis setiap disidang. “Ini semua karena blog!!”, cerca saya dalam hati saat itu.

Kemudian saya menghapus seluruh akun jejaring sosial dan menghapus blog saya yang lama. Dikelas 11 saya mulai kembali membuat blog baru di ampundeh.wordpress.com ini. Saya menggunakan nama pena “Jasmine Aventurine” karena saya takut dan trauma identitas saya terbongkar kembali. Namun, blog baru saya tidak seramai blog saya yang dulu. Sampai saat ini visitor blog ampundeh baru mencapai 1/5 blog saya yang lama. Padahal sudah 3 tahun.

Di blog ampundeh ini saya jarang sekali menulis, setelah insiden itu tangan saya seperti kaku. Sudah 3 tahun tapi jumlah post masih 70, itupun kebanyakan post tugas kuliah. Selalu tidak ada inspirasi ketika page new post terbuka. Mengetik satu dua kata, kemudian menghapusnya. Mengetik satu dua paragrat, tak selesai dan hanya jadi draft draft semu tak berjiwa. Tidak ada passion dalam tulisan saya saat ini. Tidak seperti dulu. Dulu, saya sangat semangat untuk menceritakan pengalaman saya, pemikiran saya terhadap isu-isu yang sedang trend, membuat tulisan yang lucu sehingga audiens saya tertawa saat membaca tulisan saya, share foto-foto, resep masak, review film dan serial yang saya suka, cerita tentang perjalanan saya menjelajah bumi, banyak sekali, tapi itu dulu, dulu.

Sekarang ya sekarang, inilah saya. Gelar saja yang mahasiswa tetapi tidak ada nyalinya. Seharusnya semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang semakin berbobot tulisannya. Tapi saya? Detik ini menulis saja sudah kemajuan yang sangat besar sekali. Apapula yang saya tulis saat ini. Hanya ratapan tanpa solusi. Nol.

Tapi saya tidak ingin begini terus, saya rindu dengan menulis. Mengalirkan ide, merangkai kata, membangun sebuah tulisan yang memiliki passion. Tulisan yang saat orang membacanya mereka pun tahu bagaimana perasaan saya saat menulisnya. Tulisan yang bermanfaat. Tulisan yang lucu dan mengundang tawa. Tulisan yang menunjukkan pada dunia, inilah saya.

Setelah tulisan ini diterbitkan, mungkin saya akan kembali ngeblog, atau mungkin juga saya tidak akan menulis lagi dalam waktu lama, atau saya hanya memposting tugas-tugas kuliah. Mungkin, mungkin, dan mungkin.

Mungkin saya tidak bakat nulis, mungkin ga akan ada orang lagi yang mau baca tulisan saya, mungkin saya terlalu sibuk dengan aktivitas saya saat ini. Mungkin, mungkin, dan mungkin.

Entahlah, saya hanya ingin menulis. Apapun. Tanpa rasa takut dan trauma. Seperti dulu.

10 comments

  1. ehh.. nyasar kesini ada tulisan baru.

    teruslah nulis. siapa bilang ngga ada yang baca. aku baca kok. hehehehe 😀

  2. Yasutralah sippa, kayak aku aja. Matiin google searchnya dan selalu tidak menyebut nama asli. BTW, ak bikin blog baru lagi nih solanya yang lama lupa password dan usernamenya. Hahaha, kebodohan

Leave a comment